Cita Rasa Juara Dunia

Rendang Padang: Cita Rasa Juara Dunia dari Sumatera Barat

Rendang, masakan daging sapi yang dimasak 8–12 jam dalam santan dan rempah 22 jenis, dinobatkan CNN World’s Best Food tahun 2011 dan 2017—mengalahkan 50.000 hidangan global. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, rendang bukan sekadar lauk—ia adalah filosofi hidup: “daging bertahan, rasa abadi”. Satu pot rendang bisa tahan 1 bulan tanpa kulkas, dulu jadi bekal perantau yang pulang kampung setahun sekali.

Proses masak adalah ritual sabar. 1 kg daging sapi kampung dipotong 5×5 cm, direbus 2 jam dalam santan kelapa tua (3 butir kelapa per kg daging). Bumbu halusbawang merah 300 g, bawang putih 150 g, cabe merah keriting 200 g, lengkuas 100 g, jahe 50 g, serai 5 batang—ditumis hingga keluar minyak. Rempah utuh seperti kapulaga, cengkeh, bunga lawang, kayu manis dimasukkan terakhir. Api kecil, diaduk 300 kali agar santan pecah minyak—tahap “kalio” (basah) ke “rendang hitam” (kering). Hasil: daging berkarat hitam, serat lembut seperti sutra, rasa manis-pedas-gurih yang meledak di lidah.

Variasi rendang mencerminkan kearifan lokal. Rendang paru (Paru Goreng) di Payakumbuh renyah di luar, empuk di dalam. Rendang telur di Bukittinggi pakai telur itik—kuningnya meresap bumbu. Rendang lokan (kerang hijau) di Pariaman jadi hidangan pantai. Rendang jengkol—jengkol rebus 3 jam, hilang bau, rasa manis pahit unik. Di rumah gadang, rendang wajib di talam pengantin: daging 7 lapis simbol 7 hari penciptaan.

Rendang adalah identitas Minang. “Rendang randang, urang Minang”—kata pepatah: rendang menghangatkan perantau, seperti ibu yang tak pernah jauh. UNESCO akui “Randang” sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2023. Ekspor capai Rp450 miliar (2024); rendang kemasan halal laris di Jepang, AS, Arab Saudi. Chef William Wongso bawa rendang ke Michelin Guide—restoran Locavore (Ubud) jual rendang wagyu Rp750.000/porsi.

Ancaman nyata: daging sapi impor (70%) dan santan instan. Kampung Rendang di 12 nagari latih 1.000 ibu rumah tangga masak rendang organik—sapi lokal, kelapa sawit hijau. Festival Rendang Payakumbuh tiap September undang 50.000 pengunjung; lomba masak 24 jam jadi ajang pelestarian resep nenek.

Rendang adalah puisi di piring: daging meleleh, rempah bernyanyi, santan memeluk. Di meja makan, ia berkata: “Makanlah pelan—setiap suap adalah cerita 12 jam, 22 rempah, dan cinta Minang yang tak pernah padam.”

By admin

Related Post